Menyayangi Secukupnya – Adisty Ghaisani

Sering kali, kita menginginkan cerita cinta yang sempurna. Pada akhirnya kita berusaha untuk menyayangi seseorang sebanyak yang kita bisa dan melakukan apapun untuk menunjukkan rasa sayang yang kita punya. Sering kita merasa semakin besar cinta yang kita berikan maka semakin sempurna juga diri kita sebagai seorang anak, orang tua, kekasih maupun teman. Untuk mendapatkan cerita cinta yang sempurna kita bertahan dengan pemahaman “ya namanya pacar, aku pasti akan lakukan apapun untuknya” “ya namanya anak, harus bisa memberikan apapun untuk orang tua” dalam cerita cinta yang kita jalanin sedemikian rupa, kita lupa peran kita ada dimana?

Dalam cerita cinta, kita juga berhak untuk tetap ada, dengan peran kita dan juga cara kita. Begitu pula sebaliknya, mereka yang kita cinta perlu untuk juga ada dengan peran dan cara mereka. Cerita cinta seolah-olah jadi kompetisi tentang siapa yang lebih sayang. Padahal kalau cerita ini ditulis oleh dua manusia, cerita cinta perlu untuk seimbang. Oleh sebab itu, cinta ada dasarnya bukan butuh lebih tapi cukup.

Dalam kelas “Menyayangi Secara Cukup”, kita akan sama-sama belajar tentang apa yang membuat kita terperangkap, dan pelan-pelan mencari jalan untuk kita bertumbuh sebagai seorang individu yang berhak untuk menjadi cukup dan menjalin sayang dengan cara yang juga cukup.